Rabu, 18 April 2007

sendal jepit, riwayatmu kini!

saya saring diprotes, kenapa selalu pake sendal kedalam kampus. tentu saja saya punya alasan pada setiap perbuatan dan keputusan yg saya ambil. ini tidak bermaksud membela diri. tapi saya hanya mencoba membuka ruang untuk kita semua untuk berpikir lebih bebas dan kritis. larangan ke kampus pake sendal bagi saya merupakan suatu bentuk penindasan. penindasan terhadap kebebasan mahasiswa dalam mengekspresikan diri. kuliah, bagi saya adalah bentuk pencarian makna hidup dan jati diri. proses pembentukan manusia agar lebih manusiawi dalam berfikir dan bertingkah laku. alasan yang selalu mengikuti pelarangan menggunakan sendal jepit di kampus adalah untuk kedisiplinan dan menunjukkan kesopanan. pembelaan terhadap moral. pertanyaan nya adalah, apakah dengan menggunakan sendal jepit lantas seseorang bisa dianggap tidak bermora, tidak disiplin, atau tidak berbudaya?
beberapa alasan yang membuat saya selalu menggunakan sendal kekampus antara lain adalah:
1. dalam proses belajar mengajar, siswa atau mahasiswa akan dengan mudah menyerap ilmu atau pelajaran yang disampaikan dosen apabila dia merasa nyaman. dan saya merasa nyaman menggunakan sendal. sebab saya tidak terbiasa menggunakan sepatu, saya selalu merasa gerah pake sepatu. dan jika saya menggunakan sepatu, konsentrasi saya akan tertuju pada bagaimana caranya agar secepat mungkin sepatu itu saya buka. bukan pada pelajaran yang disampaikan dosen.
2. pendidikan mahasiswa adalah pendidikan endragogis. pendidikan orang dewasa. dimana terbuka ruang untuk perbedaan dan pencarian jati diri serta penafsiran bebas atas pendidikan yang diterima. bukan pedagogis. jadi kampus, tidak bisa mendoktrinkan atau mengatur hingga keruang pribadi mahasiswa.
3. tidak ada relevansi antara sendal atau sepatu dengan prestasi akademik. (kalau ada yang berminat meneliti hal ini silahkan. saya tunggu hasilnya!)
saya harap kita tidak menjadi masyarakat yang selalu mengagungkan simbol-simbol. kalau kita orang merdeka, maka dengan kemerdekaan itulah kita membiarkan orang lain untuk merdeka!

Tidak ada komentar: