Minggu, 18 November 2007

Sodare..


Inilah para cheer. (bukan, nih sodara gw ding!!). saya perkenalkan ya. dari kiri ke kanan. Wilda (sepupu gw), Nikmat (onchu gw), Winda (sepupu, kakaknya Wilda) dan yang paling ujung, Anti (onchu gw juga). o ya, p ada tau ga' onchu tu apa? onchu adalah saudara dari orang tua laki-laki. kalau bahasa indo-nya, Tante. photo ini berlatar sawah yang lagi menguning di kampungku tercinta, Pasar Sorkam. dan Photografer hebat serta brilian yang mengabadikan gambar ini adalah diriku sendiri. gimana teknik pengambilannya? sudahlah tentu sangat bagus sekali. (narsis!!)


Berbagi

"kita harus selalu berbagi." kalimat ini terlontar dari mulut teman saya setelah sebelumnya dia melontarkan bom angin dari pantat-nya. "walau hanya berupa kentut" katanya ringan.
Alangkah indahnya memang kalau kita mau dan dengan tulus untuk saling berbagi (tentu saja bukan berbagi kentut seperti teman saya itu). tapi berbagi kebaikan, berbagi cinta, berbagi ilmu, berbagi senyum, berbagi kasih sayang dan segala kebaikan lainnya. "berbagi senyum lu mau, bagi duit? ntar dulu..!". celetuk teman saya. saya yang kata teman saya yang lain "dikutuk miskin" memang sangat sulit untuk berbagi, khususnya uang. makanya sekarang tu saya niatin dalam hati untuk sisihkan seribu rupiah buat berbagi. "semoga ga' lupa ya bang!" kata teman saya lagi. iya!!


Kamis, 09 Agustus 2007

susahnya tinggal dikampung...

dah lma bgt neh ga' ngepost tulisan. semenjak diriku beranjak kembali keperaduan ibunda pertiwi (kampung halaman). gw jadi kangen ma teman2 di padang. terutama sma...(u know lah..)
skrang gw baru Ol. disamping gw ada genderowo. itam, jelek, kumis tipis, jenggotan. tobib namanya. tekong (kapten) kapal. gw sempat jadi anak buahnya. panciritan!! gw dimarahin trus, mentang2 tekkong!! kalo aja ga' dilaut dah gw bantai dia!!
wahai sobat2ku yang ada di padang. yang dah kompre sukses ya. smoga cepat dapat kerja. amiiin. buat loe dod, sorry gw ga' bisa ngeliat loe kompre. tapi yang pasti selalu ada do'a buat kalian smua.
o ya, gini2 ni klo dikampung. warnet tu jauh bgt. 35 km dari rumah..(ampuuunnn DJ). dah jauh, mahal lagi. dah dulu ya.. dah 13.000 neh padahal baruy maen satu jam..argh....

Kamis, 28 Juni 2007

Bookholic

Toko buku. Apakah kau merindukan ku?. (narsis;;)). Aku, Shera, dan Lili tadi main ke gramed (bukan iklan). setelah lama berkeliling, sambil numpang baca (mas ini bukan pustaka:D). bertemulah aku dengan "The Alchemist" Paulo Coelho.

Tapi..kayaknya By the River Piedra I Sad Down and Wept-nya bagus juga nih..ambil..ayo..ambil ya=P~, jadi nambah deh..ok. cukup. ini sudah melewati anggaran awal.

Saatnya menuju kasir. di rak itu kayaknya aku kenal tuh, wow, mas Wiji Thukul balik maning. dah lama juga tu ngincar dia. "Aku Ingin Jadi Peluru" yang lama hilang dari peredaran. Aduh toloong. Kantongku melorot abis. bisa puasa dua hari nih. Ok, ga' pa2 dari pada ntar hilang lagi. wahai pemerintah, penerbit dan toko buku serta apapun yang terkait dengan harga buku, tolong lah aku yang punya keinginan kuat untuk membaca buku tapi lemah dalam kemampuan membeli ini. Harga buku jangan mahal-mahal dooong. Biar orang miskin melarat kayak saya ini tak perlu puasa untuk dapat beli satu buku[-O<. Sebagai perwakilan dari suara hatiku kukutipkan puisi wiji tukul untuk para penentu kebijakan harga buku di negeri ini.


Catatan

udara ac asing ditubuhku
mataku bingung melihat
deretan buku-buku sastra
dan buku-buku tebal intelektual
terkemuka
tetapi harganya
o aku ternganga

musik-musik streo mengitariku
penjaga stand cantik-cantik
sendal jepit dan ubin mengkilat
betapa jauh jarak kami

uang sepuluh ribu disakuku
disini hanya dapat 2 buku
untuk keluargaku cukup buat
makan seminggu

gemerlap toko-toko di kota
dan kumuh kampungku
dua dunia yang tak pernah bertemu

solo, 87-88



Selasa, 26 Juni 2007

Mak, Aku Pulang!

aku harus pulang! aku rindu keluarga. masakan ibunda tercinta. rindu adik2. bakar ikan. mandi di pantai. melaut. aku rindu semuanya. mak, anakmu pulang!!!


Minggu, 24 Juni 2007

Akhirnya...

Setelah begitu lama tangan ini sulit digerakkan, akhirnya sekarang gw bisa menulis lagi

Kemarin gw nulis cerpen. masih draf kasar sih. tapi paling ngga' gw dah mulai. dan itu yang penting. Bangunan tidak akan jadi hanya dengan angan2 bukan?!.
Biasanya kalo nulis gw cari ide cerita dulu, setelah itu baru gw tuliskan. Judul selalu menjadi bagian terakhir dalam proses penulisan gw.
Akhirnya...


Buron

Dah 2 hari gw ga' balik ke kost. tidur nomaden. gara2 gw blom bayar uang kost . jadilah diriku buronan bapak kost. kalo buronan polisi masih mending. paling ngga; lebih keren dan kita jadi terkenal. kyak teroris...


Kamis, 21 Juni 2007

FORKOT, Welcome to Padang!


Sore tadi gw ketemu teman2 dari WP2Sospol. Mereka ngajak gw ktemu ma teman2 aktivis dari FORKOT (Forum Kota, Jakarta) yang baru datang dan lagi mengadakan pameran photo kerusuhan Mei 1998 sekaligus pemutaran film. Sayangnya tidak ada diskusi setelah itu. namun, gw sendiri sempat ngobrol banyak dengan mereka. Kwan2 di FORKOT menilai pemerintahan sekarang gagal dan harus diganti. artinya SBY-JK harus turun. Untuk itu mereka mengadakan roadshow keberapa kota di Sumatera. Tujuannya adalah agar ada konsolidasi bersama untuk melakukan gerakan yang lebih massif dan menyeluruh.
Melihat photo2 itu dan ngobrol dengan mereka membuat girah aktivis gw bangkit lagi. Girah yang lama hilang karena kesibukan gw dengan masalah perasaan yang sentimentil dan sangat menyita energi dan mengacaukan semua ritme hidup gw serta membuat gw kehilangan arah. Menyesal? nggak'! gw ga' pernah menyesal dengan itu semua. itu adalah bagian dari kepingan puzle kehidupan gw.
Selamat datang sahabat2ku. kuangkat topiku untuk kalian. teruslah berjuang demi mimpi2 kita membawa Indonesia kearah yang lebih baik. Salam Pembebasan!!


Rabu, 20 Juni 2007

Dangdut gitu lho...

Tadi gw ktemu Dia di kampus. Dia menghindar! mengapa? ah, ini pertanyaan yang ga' bisa dijawab. sutra lah bo, sekarang gw lagi asyik dengar lagu dangdut . dangdut music of my country! lumayan juga nih musik menghibur hatiku yang sakit, galau, pedih, perih, kesemutan, senut-senut, pokoke ora penak. o amang, haccit nai na mangolu on!!


mengapa?

Mengapa kau lari
Mengapa menghindar
Mengapa menjauh
Mengapa acuh
Mengapa?



Letih

Letih sekali hari ini. tadi pagi (maksud gw kemarin pagi) ujian Sospol jam 7. Trus nemuin bu Rini. minta maaf masalah kuliah Seminar yang ga' masuk2. Kemarin lusa begadang, sekarang begadang lagi. lemas gw! rencananya sih mau nge-crop gambar buat tugas si Sari sekalian ngedit tampilan blog Shera. tapi badan gw dah sangat2 tidak bertenaga lagi. i'm so tired!!


Selasa, 19 Juni 2007

Personal

Seorang teman komentar tentang blog gw. katanya isinya masalah pribadi semua. bikin orang malas buat ngebaca apalagi ngasih komentar.
Tadinya memang blog gw berisi hal2 yang lebih umum. dan tampilannyapun dipenuhi aksesoris buat interaksi dengan pembaca (blog). seperti soutbox, mybloglog, dan juga status YM. Tapi sekarang gw pengen blog ini lebih personal. seperti deskripsinya, blog ini adalah isi hati dan pikiran gw. maaf, bukannya gw sombong atau ga' mau kenal dengan blogger yang lain . tapi untuk saat ini gw memang lg pengen sendiri (lho, kok malah curhat lg..?). tapi masih ada ruang buat sobat semua ngasih comment kok. klik aja comment dibagian bawah tulisan. trus tulis komentar sobat. bagi yang ga' poenya account google maupun blog, pilih other (letaknya ditengah) dan jangan lupa nulis nama sobat, ok!


Senin, 18 Juni 2007

Sebuah Cerita tentang Kasih Sayang*

Pada suatu ketika ada suatu pulau yang dihuni semua sifat manusia. Ini berlangsung lama sebelum mereka menghuni tubuh manusia. Sebelum kita mengkotak-kotakkannya kedalam istilah baik atau buruk. Sifat-sifat ini berdiri sendiri sebagai manusia dengan masing-masing ciri khasnya. Optimisme, Pesimisme, Pengetahuan, Kemakmuran, Kesombongan, Kasih Sayang, dan sifat-sifat manusia lainnya.
Suatu hari ada pemberitahuan bahwa pulau itu akan tenggelam pelan-pelan. Sifat-sifat ini dilanda kepanikan. Mereka segera menyiapkan perbekalan dan bersiap-siap meninggalkan pulau dengan perahu yang mereka miliki.
Kasih sayang belum siap. Dia tidak memiliki perahu sendiri. mungkin dia telah meminjamkannya kepada seseorang bertahun-tahun yang lalu. Dia menunda keberangkatan pada saat-saat terakhir karena sibuk membantu teman yang lain bersiap-siap. Akhirnya kasih sayang memutuskan ia perlu meminta bantuan.
kemakmuran baru saja akan berangkat dengan perahu yang besar lengkap dengan teknologi mutakhir.
"Kemakmuran bolehkah aku ikut denganmu?" tanya kasih sayang.
"tidak bisa" jawab kemakmuran. "perahuku sudah penuh dengan seluruh emas, perak, perabotan antik dan koleksi seni. tak ada ruang untukmu disini."
Lalu kasih sayang minta tolong pada Kesombongan yang lewat dengan perahu yang indah. "Kesombongan, sudikah engkau menolongku?"
"maaf," jawab kesombongan, "Aku tak bisa menolongmu. kamu basah kuyup dan kotor. nanti dek perahuku yang mengkilat ini kotor jika kau naik."
Kasih Sayang melihat Pesimisme yang sedang bersusah payah mendorong perahunya ke air. Pesimisme terus menerus mengeluh soal perahu yang terlalu berat, pasir terlalu lembut, air terlalu dingin. Dan kenapa pulau ini mesti tenggelam? kenapa semua kesialan ini mesti menimpanya? meski pesimisme bukanlah teman perjalanan yang menyenangkan, Kasih Sayang sudah sangat terdesak.
"Pesimisme, bolehkah aku menumpang perahumu?"
"Oh, Kasih Sayang, kau terlalu baik untuk berlayar denganku. perhatianmu membuatku merasa lebih bersalah lagi. Bagaimana kalau nanti ada ombak yang ombak besar yang menghantam perahuku dan kau tenggelam? tidak, aku tidak tega mengajakmu."
Salah satu perahu yang paling akhir meninggalkan pulau adalah Optimisme. Itu karena dia tak percaya dengan bencana dan hal-hal buruk, termasuk pulau ini akan tenggelam. Kasih Sayang berteriak memanggilnya, tetapi Optimisme tak mendengar. Ia terlalu sibuk menatap kedepan dan memikirkan tujuan berikutnya. Kasih Sayang memanggilnya lagi, tetapi bagi Optimisme tak ada istilah menoleh kebelakang. ia terus berlayar kedepan.
Pada saat Kasih Sayang sudah nyaris putus asa, dia mendengar sebuah suara. "Ayo, naiklah keperahuku!" Kasih Sayang merasa begitu lelah sehingga dia meringkuk di atas perahu dan langsung tertidur. Ia tertidur sepanjang jalan sampai nahkoda kapal mengatakan mereka sudah sampai di daratan kering. Ia begitu berterima kasih, meloncat turun dan melambaikan tangan kepada nahkoda baik hati itu. tapi ia lupa menanyakan namanya...
Ketika di pantai, ia bertemu Pengetahuan dan bertanya,
"Siapa tadi yang menolongku?"
"Itu tadi Waktu" jawab Pengetahuan.
"Waktu?" tanya Kasih Sayang. "Kenapa hanya waktu yang mau menolongku saat semua orang tidak mau mengulurkan tangan?"
Pengetahuan tersenyum dan menjawab, "Sebab hanya Waktu yang mampu mengerti betapa hebatnya Kasih Sayang."

*George W. Burns dalam 'Simfoni Bulan' Febi Indirani, Media Kita 2006


Tersesat

aku tersesat dirimba kehidupan
tak ada cahaya
tak ada jalan keluar
tak ada teman
sendiri!



Hebat

Tadi Teja dapat e-mail dari panitia lomba cerpen gede-pangrango. dia menang! selamat friend. sekarang gw. siapa gw? apa prestasi gw? ga' ada!! gw malu ma diri sendiri . gw pengen jadi penulis, tapi hingga hari ga' ada satupun tulisan yang gw bikin. kalopun ada itu cuman terpsimpan dalam file komputer. pengen jadi web desainer, tapi sampai hari ini cuma bisa bikin blog dan itupun nyontek dari blog orang. pengen nguasain bahasa inggris, buka kamus aja jarang, apalagi ngapalin vocab. benar kata orang, gw cuma pemimpi, tukang khayal. i'm big looser (pas ga' tu grammernya?)!. aarrrggghh...


Ga' puas juga...

ini yang ke 6 kalinya gw ganti templete blog (asal jg ganti pacar aja). tapi gw cukup puas. walaupun mata bengkak, muka pucat dan indikasi menuju mati muda lainnya terjadi ma gw. tapi sekali lagi gw puuuuaaaaaaaasss...


hari ini memang blog ini yang bikin hati gw sedikit lega. soalnya seharian gw nahan lapar, gara2 ga' poenya uang. mau minjam ma shera, malu. ya udah, makan tu kemaluan lo (ups..! )

Sabtu, 16 Juni 2007

Blog truss...

dah seminggu ini kerjaan gw cm ngedit blog doang. dari malam sampe pagi dan malam lg. capek deh...! seperti gw dah jadi bloggaholic (istilah bikin sendiri). tapi bnar lho, semakin sering ngedit dan ngutak-atik blog, makin ketagihan. kayak drug gitu. ternyata susah juga. kata teman gw, gw pasti bakal dapat gelar SB (Sarjana Blog)amin...



banyak ilmu baru yang gw dapat dari "bermain" blog. dapat teman-teman baru juga. cuma ga' dapat duit . mungkin karena gw masih pemula aja kali ya. buktinya, ada orang yang kerjanya cuma jadi tukang tulis di blog doang, dapat penghasilan USD 20.000 sebulan, duh mau dong . udah ya, capek banget..mata dah bengkak, kelamaan didepan monitor.

Senin, 11 Juni 2007

balik maniNg

dah lama bgt ga' nge-post tulisan neh. gw balik maning setelah sekian lama bertapa dan menjauh dari dunia per-blog-an. baiklah saudara" sekalian yang saya hormati. saya akan menceritakan sedikit (ga' usah byk2) ttg alasan menghilangnya gw slama ini. ini menyangkut masalah hati. cinta. bnar2 da, habis energi gw dikurasnya. cinta itu kuat bgt! tapi yang pentingkan skarang gw dah balik lg.
jadi begini, gw sngat mencintai seorang gadis (sampai sekarang) tapi dia ga' mencintai gw. ya jadinya gw patah deh
. tapi, gw bangga ma diri gw yang bisa berjuang untuk sesuatu yang gw yakini kebenarannya. sekarang gw lega karena dia dah ga' murung lg. beberpa hari kemarin gw nelpon dia dan suaranya ceria bgt. gw senang mendengarnya (walaupun dia ga' mau jadi teman gw sekalipun). tapi ga' pa2. gw bahagia hanya jika dia bahagia. dan banyak hal yang dah dia ajarkan ma gw. thank's perempuan embun. mkasih Cinta........
tadi gw dapat sedikit rejeki, trus maen deh ke gramed, nyari buku. tadinya mo beli bukunya paulo coelho, dah ngambil sih tapi ga' jadi. setelah gw pikir ulang sebaiknya gw beli al-quran aja. gw dah poenya al-qur'an tapi ga' ada terjemahannya. sempat perdebatan sengit dalam batin gw. tapi akhirnya gw beli al-qur'an itu. gw bersyukur, tuhan masih mau nunjkin gw jalan kebaikan. thank's god!
walau cerita gw ini ga' jelas kemana arahnya, pokoknya pada intinya tuh sekarang gw lg berusaha membuka lembaran baru hidup gw. (tapi gw masih bingung harus mulai dari mana). hhhhhmmmmm.....
o ya, mulai sekarang, gw akan merubah gaya penulisan gw di blog ini. jadi ga' usah heran kalo tulisan gw berbeda dengan gaya penulisan sebelumnya. so, welcome to new world ADhit!!

Selasa, 01 Mei 2007

HAKIM

Panas sekali hari ini. matahari begitu terik menyilaukan. tidak seperti hari-hari lain. hari ini matahari seperti ingin menunjukkan kuasanya agar semua makhluk dimuka bumi merasakan panasnya. tak kecuali Dini. dia merasa seperti di neraka. walaupun dia belum pernah dn berharap tidak akan pernah kesana. dia hanya tahu dari guru ngajinya waktu kecil bahwa neraka itu panas. dia belum pernah bertemu dengan orang yang pulang dari neraka dan berkata bahwa neraka itu memang panas. kadang dia berpikir bagaimana kalau ternyata neraka itu dingin seperti es. bek usebeku bekunya beku. membuat segala yang masuk atau dimasukkan kedalamnya jadi beku. namun dia tidak terlalu ambil pusing dengan hal itu. masalah neraka biar menjadi urusan ustadz atau para tua bangka yang uzur dan bau tanah saja. yang pasti hari ini memang kelewat panas. apalagi buat kulitnya yang halus.
Ini kali pertama dia kepasar loak. tidak seperti supermarket atau mall yang nyaman dan sejuk yang biasa dia kunjungi. pasar ini begitu pengap. penuh sesak. berdebu dan kotor. ingin rasanya dia putar haluan berbalik arah dan pulang kerumah. rumah, Dini jadi ingat kamarnya yang nyaman ber AC. seperai putih dan kasur empuk. nonton film, mendengarkan musik atau sekedar membaca majalah mode melihat-lihat model pakaian terbaru sambil minum jus apel kesukaannya yang bisa dia minta pda pembantu melalui telepon yang tersambung paralel keseluru bagian rumah termasuk dapur tempat pembantu berada. tanpa harus turun dari tempat tidur. alangkah nikmatnya membayangkan itu semua. apalagi setelah memandang sekilas wajahnya di kaca spion tengah mobil. kulit wajah yang begitu halus dan lembut. hasil kerjasama antara jus buah yang diminum tiga kali sehari. kosmetik dari berbagai merk dan negara serta mandi susu dua kali seminggu. Dini memang bukan seperti orang-orang yang berada di pasar loak itu yang menjadikan susu sebagai barang mewah. bahkan walau untuk sekedar diminum. bagi Dini susu bukan sekedar pelengkap menu empat sehat agar sempurna jadi lima. tapi lebih dari itu. susu bisa digunakan untuk pembasuh tubuh dn setelah itu dibuang. tapi dia harus membeli barang itu. dan hal ini membuatnya tersiksa.
dengan malas dipaksakannya dirinya turun dari mobil. sambil menjijing tas kecil yang biasa dia bawa kemana-mana. dia berjalan menyusuri pasar itu. orang begitu ramai berdesakan. suara teriakan para penjual buah yang meneriaki setiap orang yang lewat seperti meneriaki maling membuat kepalanya jadi tambah pusing. sudah setengah jam lebih dia berputar mengitari pasar. tapi barang yang dia cari belum juga dapat. dia bertanya hampir kesetiap toko. tapi sia-sia. dia berhenti sejenak. melihat sekeliling. menakar dimana kira-kira toko yang menjual barang tersebut. namun tiba-tiba matanya berpapasan dengan mata lain. mata seorang elaki yang menatapnya begitu dalam. Dini mengalah. dia berpaling dari mata lelaki itu. dilanjutkannya pencarian. tapi hatinya mulai resah. dia teringat pesan temannya agar hati-hati kalau kepasar loak. disana banyak maling. tas kecil yang dia bawa diapitnya lebih kuat. dia sudah sangat lelah. akhirnya diputuskannya untuk pulang saja. saat berbalik arah Dini kaget. lelaki yang memandangnya tadi sudah berada tepat dihadapannya. Dini panik. dia gugup dan...
"maliiinggg....!" Dini berteriak sekencang mungkin. dalam sekecap orang-orang yang berada disekitar itu berkerumun menghampirinya.
"mana..mana, mana malingnya?" tanya mereka pada Dini.
"itu!" spontan dia menunjuk lelaki itu.
lelaki yang ditunjuk Dini sebagai maling itu langsung kelagapan. lelaki itu berusaha untuk lari tapi sia-sia. kerumunan orang tadi sudah lebih dulu menagkapnya dan langsung memberikan pukulan mulai dengan tangan, kaki hingga balok mendarat dikepala lelaki itu. daraqh mengalir disekujur tubuhnya. bahkan mukanyapun hampir tak dapat dikenali lagi. orang-orang yang memukulinya lebih beringas dari macan yang dapat mangsa setelah tidak makan selama berbulan-bulan. bahkan setanpun akan gematar meihat wajah mereka. timbul juga rasa kasihan dihati Dini. dia berusaha melerai dan mendekati lelaki itu. mulut lrelaski itu bergetar seperti hendak mengatkan sesuatu. Dini menjongkok dan mendekatkan telinganya kemulut lelaki itu. sayup-sayup Dini mendengar ucapannya
"ini dompet mbak.." lelaki itu menjulurkan tangannya dan menyerahkannya pada Dini.
"say..a..men..jatuh..diparkir.." lelaki itu mejelaskan dengan suara putus-putus karena menahan rasa sakit. Dini tiba-tiba teringat waktu dia turun dari mobil. Dia begitu tergesa-gesa saat mengambil tas kecil yang didalamnya ada dompet. dia menarik tas itu begitu saja hingga menghantam tepi pintu mobilnya. seketika tulangnya terasa lemas. tak henti Dini mengucap maaf pada lelaki itu. tapi sia-sia. lelaki itu menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan Dini. dia menangis. dini begitu menyesal. dia merasa telah menjadi hakim yang menjatuhkan vonis hukuman mati pada orang yang tidak bersalah. pada lelaki yang disebut maling bukan karena dia memang maling, tapi karena di teriaki sebagai maling. dan dialah yang meneriaki itu. tubuh Dini terasa kaku. dunia dilihatnya mulai terasa gelap. hanya air mata yang jatuh membasahi pipinya yang halus itu sebelum akhirnya dia pingsan tak sadarkan diri.

Rabu, 25 April 2007

privatisasi

privatisasi pendidikan dimulai dari ditetapkannya beberapa Universitas/perguruan tinggi negeri sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN). sekilas, BHMN bertujuan untuk otonomi kampus. dan PT yang sudah BHMN diberi kebebasan untuk mencari dana sendiri. jadi sumber dananya tidak hanya dari pemerintah tapi juga dari masyarakat. dan akibatnya muncullah berbagai pungutan. mulai dari SPMA di UGM, SBPT di ITB dan DPKP di UI. nah, kalau di UNP diberi nama POM (persatuan orang tua mahasiswa). menurut pemerintah (pembelaan) universitas BHMN juga diberi kebebasan dalam pengelolaan internal dan dalam penentuan arah kebijakan universitas. tapi pada kenyataannya pemerintah tetap mencampuri internal universitas. sebagi contoh dalam pemilihan rektor. pemerintah dalam hal ini menteri pendidikan mendapatkan porsi 35 % suara dalam pemilihan rektor. kasus nyata yang telah terjadi adalah pada pemilihan rektor UGM tahun 2002. dimana Syofyan effendi berada pada urutan ketiga dalam pemilihan yang dilakukan senat universitas. tapi karena menteri pendidikan memberikan suaranya (12 suara) pada sofyan effendi akhirnya dia terpilih menjadi rektor UGM periode 2002-2006.
sekaranng muncullah apa yang disebut dengan BHP (Badan Hukum Pendidikan). dimana semua satuan pendidikan mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi berbentu badan Hukum Pendidikan dengang prinsip nirlaba dan dapat mengelolah dana secara mandiri. sumber dana tidak lagi berasal dari pemerintah tapi dari masyarakat yg didalamnya termasuk pengusaha. kalau kita kembali pada HAM. bahwa dimana pendidikan adalah hak dasar semua warga negara dan negara berkewajiban untuk memenuhinya dan mendanainya secara penuh (bukan di berikan atau berbagi dengan masyarakat) maka dengan ditetapkannya BHP berarti negara telah melepas tanggung jawabnya dan ini berarti juga negara telah melanggar konstitusi. nah, kalau begitu warga negara tidak perlu lagi memenuhi kewajibannya (bayar pajak, misalnya). akar dari RUU BHP adalah UU no 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. khususnya pasal 53 yg isinya:
(1). penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikan oleh pemerintah atau masyarakat berbentuk Badan Hukum Pendidikan.
(2). Badan Hukum Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 brfungsi memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik.
(3) Badan Hukum Pedidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 berprinsip nirlaba dan dapat mengelolah dana secara mandiri untuk memajukan satuan pendidikan
(4) ketentuan tentang Badan Hukum Pendidikan diatur dengan undang-undang tersendiri.
namun yang memprihatinkan bagi saya adalah, dikalangan mahasiswa masih belum muncul pemahaman yang memadai tentang dampak privatisasi itu sendiri. akibatnya privatisasi PTN itu tidak menjadi common platform bagi gerakan mahasiswa tapi hanya menjadi 'isu minor' sekelompok mahasiswa saja.
solusi alternatif yang saya tawarkan adalah:
1. selain menolak RUU BHP kita juga harus meminta pengkajian ulang terhadap UU no 20 thn 2003 tentang sistem pendidikan nasional. karena itulah yang menjadi akar dari lahirnya UU BHP
2. berikan pemahaman dan penyadaran pada mahasiswa akan dampak privatisasi melalui diskusi rutin, seminar, pamplet, spanduk, radio dan surat kabar kampus. initnya lakukan konfrontyasi yang berkelanjutan.
3. upayakan pemilihan rektor langsung dengan melibatkan mahsiswa sebagai stakeholder terbanyak dalam sebuah universitas. agar posisi mahasiswa tidak hanya sekedar penerima kebijakan tapi juga ikut andil dalm pengambilan kebijakan kampus termasuk bentuk status universitas
mungkin itu saja sekilas pendapat solusi yang bisa saya tawarkan dalam menghadapi privatisasi perguruan tinggi. tanggapan atau komentar rekan2 sangat saya harapkan terutama solusi2 yang mingkin lewbih baik dan langsung mengena pada akar permasalahan. terakhir, pendidikan gratis MUTLAK adanya!!!

Rabu, 18 April 2007

dalam atau luar??

kata civitas akademika sudah sering kita dengar. civitas akademika adalh para stakeholder sebuah universitas yang terdiri dari dosen, karyawan dan mahasiswa sebagai stakehoder terbanyak. terbanyak tapi tidak mempunyai posisi tawar yang sesuai dengan banyaknya. malah yang berkembang dalam pemikiran para pejabat kampus saat ini adalh bahwa mahasiswa merupakan konsumen sebuah universitas. artinya mereka berada diluar. bukan didalam. diluar berarti m,enerima apa yang ditawarkan oleh universitas tanpa berhak untuk mempertanyakan apalagi menunutut hak.
yang lebih membuat sedih adalah pikiran seperti itu juga merasuki mahasiswa itu sendiri. sehingga memunculkan sikap apatis. kalau ini dibiarkan terus menerus maka keinginan untuk mewujudkan pendidikan murah akan seperi punnguk yang rindu akan langit. jauh panggang dari api. untuk menghindari itu, lelbaga mahasiswa perlu mengatur strategi. memberikan tawaran2 alternatif kepada pohak birorat kampus. bahkan bila perlu menuntut kejelasan posisi mahasiswa. dan semua itu akan terwujud kalau organisasi mahasiswa bisa bersatu dan mau sedikit menahan ego keorganisasiaan masing-masing. komunikasi yang baik adalah kata kuncinya!!

kegemukan!!!


orang yang kegemukan, geraknya akan lamban. begitu juga organisasi. oraganisasi dengan struktur yang rumit akan berdampak pada rendahnya kinerja organisasi tersebut. dari dulu, organisasi mahasiswa di sudah seperti arisan ibu-ibu. terlalu banyak sumberdaya. hal ini mengakibatkan sulitnya komunikasi dan koordinasi antar anggota organisasi. rata-rata jumlah pengurus organisasi mahasiswa ekitar 35-45 orang. dan ini sangat boros dan lamban dalam pengambilan keputusan karena harus menunggu kesepakatan bersama. minimal setengah jumlah kuota.
menurut saya ini harus segera diubah. harus ada perampingan dan itu diatur dalam juknis ormawa. artinya dijadikan sebagai ketentuan baku. menrut hemat saya, organisasi mahasiswa seperti HIMA, BEMF BEM Universitas, itu cukup memiliki maksimal 10 orang pengurus. tapi yang benar-benar paham akan organisasi mahasiswa serta tentu saja memiliki visi yang sama. dengan begitu komunikasi antar penguruspun akan semakin mudah. dan akan berdampat pada cepatnya dalam mengambil keputusan. kalau soal pengangkatan sebuah kegiatan, panitia bisa dibentuk dengan cara open recruitment. jadi pengurus tidak perlu ikut dalam kepanitian. cukup sebagai perancang kegiatan tersebut saja.

sendal jepit, riwayatmu kini!

saya saring diprotes, kenapa selalu pake sendal kedalam kampus. tentu saja saya punya alasan pada setiap perbuatan dan keputusan yg saya ambil. ini tidak bermaksud membela diri. tapi saya hanya mencoba membuka ruang untuk kita semua untuk berpikir lebih bebas dan kritis. larangan ke kampus pake sendal bagi saya merupakan suatu bentuk penindasan. penindasan terhadap kebebasan mahasiswa dalam mengekspresikan diri. kuliah, bagi saya adalah bentuk pencarian makna hidup dan jati diri. proses pembentukan manusia agar lebih manusiawi dalam berfikir dan bertingkah laku. alasan yang selalu mengikuti pelarangan menggunakan sendal jepit di kampus adalah untuk kedisiplinan dan menunjukkan kesopanan. pembelaan terhadap moral. pertanyaan nya adalah, apakah dengan menggunakan sendal jepit lantas seseorang bisa dianggap tidak bermora, tidak disiplin, atau tidak berbudaya?
beberapa alasan yang membuat saya selalu menggunakan sendal kekampus antara lain adalah:
1. dalam proses belajar mengajar, siswa atau mahasiswa akan dengan mudah menyerap ilmu atau pelajaran yang disampaikan dosen apabila dia merasa nyaman. dan saya merasa nyaman menggunakan sendal. sebab saya tidak terbiasa menggunakan sepatu, saya selalu merasa gerah pake sepatu. dan jika saya menggunakan sepatu, konsentrasi saya akan tertuju pada bagaimana caranya agar secepat mungkin sepatu itu saya buka. bukan pada pelajaran yang disampaikan dosen.
2. pendidikan mahasiswa adalah pendidikan endragogis. pendidikan orang dewasa. dimana terbuka ruang untuk perbedaan dan pencarian jati diri serta penafsiran bebas atas pendidikan yang diterima. bukan pedagogis. jadi kampus, tidak bisa mendoktrinkan atau mengatur hingga keruang pribadi mahasiswa.
3. tidak ada relevansi antara sendal atau sepatu dengan prestasi akademik. (kalau ada yang berminat meneliti hal ini silahkan. saya tunggu hasilnya!)
saya harap kita tidak menjadi masyarakat yang selalu mengagungkan simbol-simbol. kalau kita orang merdeka, maka dengan kemerdekaan itulah kita membiarkan orang lain untuk merdeka!

Senin, 26 Maret 2007

Tuhan, aku menghadap PadaMu

tuhan, aku ingin berbicara dengan Mu dalam suasana bebas. aku percaya bahwa engkau tidak hanya benci pada ucapan-ucapan munafik, tapi juga benci pada pikiran munafik. yaitu pikiran yang tidak berani memikirkan yang timbul dalam pikirannya, atau pikiran-pikiran yang pura-pura tidak tahu akan pikirannya sendiri.
banyak hal yang ingin aku tanyakan padaMU. aku ingin bertanya tentang arti cinta. tuhan engkau tahu waktu gempa yg engkau hadirkan di tempat ini, yang pertama aku pikirkan adalah keselamatannya. engkau juga tahu bahwa dalam hati aku punya rencana untuk suatu saat nanti aku akan menikahinya. engkau juga telah mendengar semua doaku untuk kebahagiaannya. engkau juga tau bahwa aku relah bersujud dikakinya untuk memintanya kembali. apa itu yang disebut cinta tuhan?
banyak sudah arti cinta yang aku dengar dari orang. tapi aku ingin mendengar arti cinta menurut penciptanya. tuhan aku ingin bertemu denganMu untuk menanyakan arti cinta menurutMU!
aku jg ingin bertanya tentang impian. selama ini aku yakin bahwa impian adalah anugerah darimu. tapi saat ini aku ragu, apakah itu benar anugerah atau justru hukuman dariMu. engkau tau impianku untuk menjadikannya istri dan pendamping hidupku. tapi sekarang impian itu patah begitu saja. kalau memang ini hukuman, aku mohon tolong lepaskan aku dari hukuman ini.
tuhan, aku menghadap padamu bukan hanya disaat-saat aku yakin akan kuasaMu, tapi juga disaat-saat aku tidak mengerti akan dirimu, disaat-saat aku seolah-olah ingin memberontak terhadap kekuasaanMu. kalau engkau tak suka hal ini, berilah aku pengertiaan-pengertiaan sehingga keraguan itu hilang dan bawalah aku dari tahap keraguan ketahap penerimaan.

Minggu, 18 Maret 2007

impian adalah hukuman tuhan?!

peristiwa bom bali I&II adalah hasil dari sebuah impian. impian sekelompok orang yang menginginkan sebuah negari yang terbebas dari orang-orang 'pendosa'. mereka harus dimusnahkan demi sebuah misi 'suci'. di sebuah sudut desa ada seorang perempuan yang rela berkuda berhari-hari demi impiannya yg menginginkan setiap desa disana dapat menikmati listrik tanpa harus bergantung pada PLN. bahkan desa yang dibinanya menjual lisrtik pada PLN. peradaban di dunia ini juga hasil dari impian. impian2 tersebut trus mendorong manusia untuk secara sadar atapupun tidak begerak seiring alam. tori enstein tercipata dari sebauh impian. listrik datang dari mimpi thomas a edison. pesawat hadir ditengah-tengah kita dan mengantarkan kita pada tempat yang ingin kita tuju merupakan hasil impian wright bersaudara. indonesia menjadi sebuah negara kepulauan yg besar merupakan adalah hasil impian sang patih majapahit, gajah mada. peristiwa pembantai kaum yahudi oleh hitler jg hasil sebuah impian.
impian sama seperti power supply. dia mendorong kita untuk tetap bertahan mengarungi hidup walau di warnai dengan kegagalan, air mata dan darah.
tapi terkadang kita tidak tau apa impian kita. banyak orang yagn ditanya soal impian lebih sering mengelak dengan kata'jalani saja apa adanya.' hidup yang mengalir, easy going adalah cerminan orang-oran yang tidak punya impian atau takut untuk memiliki sebuah impian. ketahuilah sobat, hidup terlalu berharga untk dibiarkan mengalir. jangan takut untuk bermimpi, karena impian adalah anugerah bukan hukuman. ciptakan impianmu!

Senin, 12 Maret 2007

mahal

pada sebuah pertemuan, salah seorang dekan mengatakan pada kami bahwa universitas tempat anaknya kuliah meminta uang sumbangan sebesar lima juta rupiah. "menurut saya itu tidak mahal". katanya. salah seorang teman yang ikut dalam pertemuan tersebut seperti kebakaran jenggot. walau dia ngga' punyaq jenggot. "wajar, karena bapak dekan, punya tunjangan besar, punya bisnis sampingan. lha , orang tua kami petani pak, dapat darimana uang sebanyak itu?!". kata teman saya.
kata mahal memang relatif. saya sering mendengar orang berkata "saya bersedia membayar berapapun, asal anak saya bisa masuk universitas anu. uang bukan masalah." sebagai seorang yang selalu susah mendapatkan sesuatu yang diinginkan karena keterbatasan uang. tentu saja saya sangat inigin berkata seperti itu , suatu hari nanti.
di kampus, di kedai kopi, sampai di kolong jembatan orang selalu bicara tentang uang. kualitas pendidikan selalu dikaitkan dengan seberapa besar uang kuliah. semakin besar, kualitasnya semakin bagus. kata para penganut kapitalis, para orang-orang yang menjadikan uang sebagai agama baru. "ngapain diurus, toh lo juga ntar lagi tamat, kalo ga' di DO tentunya. jadi ga' bakal kena imbas uang kuliah mahal." kata teman saya.
ok, ok. memang saya ga' kena. tapi yang malangnya keluarga saya adalah keluarga yang menjalankan program KB (Keluaraga Besar) dengan sangat baik. belum lagi keluarga dari paman yang menikah dengan sepupu dari kakak iparnya teman ibu saya. setelah melakukan sensus keluarga, total keluarga saya yang bakal sekolah dan kuliah berjumlah 6 juta jiwa yang tersebar di seluruh propinsi di indonesia. gjmana coba saya ga' peduli!!!

Senin, 26 Februari 2007

Cangkir dan Kopi

Tadi sore ada kisah menarik yang saya baca dari sebuah buku. ada seorang profesor yg kedatangan beberapa orang mantan mahasiswanya. mereka datang dengan penampilan ala metrosexual. mobil mewah, jas bermerk, jam tangan berlapis emas dsb. sang profesor cukup bangga melihat kesuksesan mereka. sambil membiarkan tamunya berbincang2, si profesor menyiapkan kopi untuk mereka. kopi itu dimasukkan kedalam berbagai cangkir yg berbeda. mulai dari berlapis emas, kristal, cangkir antik dari cina, hingga cangkir jelek yg terbuat dari bahan plastik biasa. dan saat dihidangkan, tidak ada satu orangpun yg mengambil cangkir plastik. para tamu tsb tidak tau kalau sang profesor sedang mengamati perilaku mereka. setelah berbicara tentang kesuksesan masing2. pada akhirnya semua tamu tsb mengaku tidak merasa bahagia. sebagai seorang guru, si profesorpun memberi mereka sedikit wejangan, dan berkata:
"now concider this; life is the coffee, and the jobs, money and position in society are the cups. they are just tools to hold and contain life. and do not change the quality of life. sometimes, by concentrating only on the cup, we fail to enjoy the coffee provided. so, don't let the cups drive you, enjoy the coffee instead."

sungguh sebuah kata2 yg memiliki makna yg sangat dalam. ada beberapa ciri orang yang telah bekerja dalam memaknai hidup. Pertama, orang yang sibuk mengejar pekerjaan atau jabatan. orang yang seperti ini berpandangan bahwa semakin banyak cangkir, maka hidup akan semakin bercahaya. fokus hidupnya hanya untuk menambah kepemilikan. sukses diukur dengan seberapa banyak dan bagus apa yang dimiliki. tetangganya beli mobil mewah, maka dia juga akan berusaha untuk memperoleh mobil yg sama, tak jarang lebih bagus.
kedua, mereka yang hidupnya hampa. penuh dengan demdam, dengki dan iri hati. tak ada damai dan kebahagiaan. orang yang seperti ini sering melakukan mal kebaikan untuk menutupi ketidakbahagiaannya. saat merasa ditinggalkan, dia lalu melakukan amal berbuka bersama anak yatim contohnya. menutupi kehampaan dengan cangkir yang lebih mahal.
ketiga, mereka yang konsentrasi membenahi kopinya agar lebih enak, semakin enak dan menjadi sangat enak. mereka tidak pernah dipusingkan dengan penampilan cangkir. fokus pada kehidupan dan hidup yg bermakna.
terkadang memang kita tidak sadar, lebih menghawatirkan cangkir, padahal kita harus fokus pada kopi. so, enjoy your coffee, my friend!!!

Minggu, 25 Februari 2007

cerpen_ku

Hanya Diam

Tangannya mengunci pintu rumah. sebuah tas besar menempel di bahu kiri dan tas kecil menempel di bahu kanan. Di bibirnya terselip sebatang rokok yang belum menyala. kakinya melangkah menyusuri jalan kompleks kampus dimana dia tinggal dan kuliah. dia menoleh kebelakang, menatap dalam-dalam bangunan kokoh kampus itu, seperti hendak melepas semua kenangan. kenangan akan kebersamaan dengan teman-teman sesama aktivis, terutama kenangannya akan Dinda. Dinda adalah cinta, jiwa dan nafas baginya. dan Dinda jugalah yang menjadi alasan kepergiannya.

Selimut raksasa hitam masih setia menaungi angkasa. Rintik hujan mulai jatuh bagai jutaan jarum emas yang menghujam bumi. orang-orang mencari tempat untuk berteduh. tapi dia teris berjalan. Diciumnya aroma hujan yang memberi semangat untuk memenuhi panggilan sang kekasih. "ada hal penting yang hendak Dinda bicarakan." Sepotong kalimat dalam percakapan melalui telepon itu, mendorongnya untuk lebih mempercepat langkah.
"sebaiknya kita jangan terlalu sering bertemu." Dinda mulai membuka percakapan.
"saat ini Dinda ingin lebih konsentrasi kuliah."
"dan Dinda juga ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarga"
"kebersamaan kita yang terlalu sering, telah merampas itu semua." Dinda bicara terus tanpa menoleh sedikitpun padanya. dan dia hanya diam.

Dia melambaikan tangan ketika melihat bus bandara melintas. hiruk-pikuk pengunjung bandara menyapa hangat telinganya. para tukang angkut berlari kearah bus yang dia tumpangi. mereka berebut menawarkan jasa pada para penumpang. dia melangkah menuju loket, dibelinya tiket untuk keberangkatan pukul satu siang. dia melirik arloji di tangan kanannya, baru jam sebelas. waktu yang cukup lama untuk menunggu keberangkatan. dihampirinya tempat duduk yang ada di lobby bandara. di sebelahnya duduk sepasang kekasih yang saling berangkulan. seperti hendak berpisah untuk waktu yang cukup lama. ditangan sang gadis, terselip setangkai bunga matahari.

"abang suka bunga apa?" Dinda tiba-tiba bertanya.
"pasti mawar. cowok kan biasanya suka bunga mawar!"
"kalau Dinda sukanya bunga matahari"
"soalnya bunga matahari itu perlambang kesetiaan. komitmen pada tujuan. walau dimalam hari ada cahaya rembulan yang begitu indah, dia tidak pernah berpaling. dia selalu setia menunggu pagi untuk dapat bertemu kekasihnya. matahari."
"Dinda ingin seperti bunga itu."
"setia menunggu datangnya seseorang. seseorang yang kepadanyalah cinta dan hidup akan Dinda serahkan." Dinda menjelaskan. dan Dia hanya diam.

Suara operator bandara yang terdengar melalui pengeras suara, mengagetkannya. waktunya chek in, Dia berjalan melewati petugas, diletakkanya barang bawaan di atas alat detektor x-ray. setelah semuanya selesai, dia berjalan menuju lantai dua, tempat dimana ruang tunggu penumpang berada. sebentar lagi berangkat.

"Dinda sudah bicarakan dengan keluarga tentang hubungan kita."
"mereka tidak setuju dan tidak akan pernah setuju."
"soal alasannya, biarlah menjadi rahasia Dinda."
"yang jelas Dinda tidak punya kuasa atas diri dan masa depan Dinda, semuanya ada di tangan keluarga. dan Dinda hanya bisa patuh."
"Dinda harap abang bisa mengerti." suara Dinda terdengar berat. Dia menatap dalam-dalam pada Dinda, ada kesedihan dalam garis-garis wajah kekasihnya itu. dan dia hanya diam.

Dia berdiri dari tempat duduknya. ditariknya nafas dalam-dalam dan menghembuskannya kuat-kuat. seperti hendak mengusir jauh kenangan dan rindu yang memadat.

"lupakanlah Dinda."
"Dinda tidak mungkin lagi mempertahankan hubungan ini."
"masalahnya tidak lagi sebatas cita-cita dan keluarga Dinda. tapi, ini masalah perasaan."
"Dinda tidak punya perasaan apa-apa lagi, Dinda tidak mencintai abang lagi." Dinda menelan ludah, suaranya serak. matanya berkaca-kaca. dan Dia hanya diam.

Dia melangkah menuju pintu pesawat. Dia akan pergi. tapi tidak pernah benar-benar pergi. sebagian dari dirinya akan tetap tinggal. menemani sejarah. sejarahnya dengan Dinda.




Sabtu, 24 Februari 2007

sekolah, capek deh........!!

kemarin sore, tante saya cerita tentang anaknya, Agi. Dia minta jadwal privat matematikanya di kurangin. dari tiga kali seminggu, jadi dua kali. bosan, katanya. gimana nggak, pagi sekolah, sore ngaji, malam privat, belum lg ngerjain PR dari sekolah yg seabrek-abrek. dan kalau buku pelajarannya di timbang pasti bakal lebih berat di banding berat badannya sendiri. usianya masih 10 thn. dengan usia segitu, dimana bermain adalah kehidupannya, harus terpaksa untuk melakukan hal-hal yg menurut pikiran orang dewasa, adalah demi masa depannya kelak. masa depan yang seperti apa ga" jelas. yang pasti baginya, waktu bermain jadi berkurang.
Lain Agi, lain lagi Nana, adik saya yang satu ini paling tidak suka matematika. sekarang dia kelas 3 smu (smu atau sma?! saya lupa, soalnya tiap ganti menteri, ganti nama). suatu kali dia protes sama saya. "kenapa sih harus matematika yang di UAN (Ujian Akhir Nasional) kan?!. "kok ga' pelajaran masak aja?!". tanyanya dengan nada kesal. dia memang paling suka masak. dan, jujur aja, masakannya memang enak, apalagi nasi gorengnya. mak nyoss...! saya bingung menjawab pertanyaan adek saya itu (mau bantu?!). biar dia terhibur saya jawab aja "tunggu aja abangmu ini jadi menteri, biar usulmu itu abang terapkan dan kalau perlu UAN yang ga' jelas manfaatnya itu akan abang hapuskan."
Padahal, mengutip kata2nya om Freire (Paulo Freire;red) pendidikan adalah untuk pembebasan. bukan untuk penindasan. untuk membentuk manusia yang manusiawi. gimana generasi kita mau manusiawi, lha wong sistem pendidikannya saja sudah tidak manusiawi. yang ada malah "robotawi". wajar aja kalau anak-anak di suruh sekolah jawabnya, capek deh..!!

Jumat, 23 Februari 2007

DPR oh DPR

akhir desember 2006 kemarin. saya dan beberapa org teman, melakukan aksi demonstrasi ke gedung DPRD kota Padang. terkait masalah pemberian uang komunikasi bagi seluruh anggota DPRD yg di atur dalam PP 37/2006. kami sepakat bahwa PP tersebut melanggar keadilan rakyat. dana yg digelontorkan cukup besar. malah sangat2 besar sekali bagi saya aktivis berkantong tipis ini. setelah berorasi panjang lebar di bawah guyuran hujan, kami pun diterima oleh wakil ketua DPRD. dalam diskusi tsb, kami meminta kepada seluruh anggota DPRD untuk menolak PP tsb. mereka berkilah, bahwa mereka tidak melanggar aturan. mereka hanya mengikuti apa yg diputuskan pemerintah pusat. dan kalau seandainya PP itu dicabutpun, mereka tidak akan protes. tapi sekarang, para anggota dewan itu, melalui asosiasi yg mereka bentuk untuk membela kepentingan mereka, dan ga' jelas dasar hukumnya itu, menolak diadakannya revisi atas PP 37/2006 tsb. mereka begitu 'ngotot' agar uang yg sudah mereka terima tidak dikembalikan lagi ke kas negara. yg jadi pertanyaan saya adalah, mereka mau ga' ya, melakukan pembelaan sedemikian rupa, seperti yg mereka lakukan sekarang, untuk kepentingan rakyat? saya yakin kita semua bersepakat untuk menggeleng.
begitulah, para wakil kita, para orang2 'pintar' itu, telah merubah suatu kesalahan menjadi sebuah kebenaran legal dengan menggunakan kepintaran dan kekuasaan yg mereka miliki.

cita-cita

kadang kalau lg melamun, saya pengen bgt seperti pak harto. cukup dengan ijazah SD bisa jadi presiden. memimpin rakyatnya yang berijazah lebih tinggi dan......menganggur. jd ga' perlu sekolah tinggi, ga' perlu kuliah dan ga' perlu menghadapi mata kuliah akuntansi yg tidak saya sukai itu. ngomong-ngomong soal cita2, saya teringat sebuah pepatah yg mengatakan; gantungkan cita-citamu setinggi langit. hati2 dengan kalimat ini. maksud saya, ukur dulu kemampuan kamu sebelum menentukan cita2. kalau IQ kamu sama jongkoknya dengan saya, bukannya mencapai langit malah yg ada kamu menjadi seperti pungguk merindukan langit.
kalo dah mengetahui kemampuan kamu sampai dimana, baru cari tau kamu bakatnya di bidang apa. kalo kamu tidak berbakat di bidang olahraga, dan bisanya cuma cuap2, jadilah tukang gosip atau manipulator. nah, setelah ketahuan bakat kamu di bidang apa, baru atur strategi untuk mencapai cita2 kamu tadi. kalo kamu bercita-cita pgn jadi musisi, bergaullah dengan pengamen. kalo kamu pengen jd artis sinetron, bergaullah dengan pengemis. tapi yang jelas tidak ada pekerjaan yg tidak pantas, yg penting kamu menjalaninya dengan penuh kebahagiaan!!

sama penting!!

tadi pagi salah seorang teman saya terlambat masuk kuliah Pengantar Akuntasi 2. pas mau duduk, dosennya manggil. trus nanya,
"kamu angkatan berapa?".
"2003 pak" jawab teman saya.
"berapa?!" tanya si dosen lg
"angkatan 2003, pak!" jawab teman saya dengan sedikit memberi penekanan pada kata 'pak'.
"angkatan 2003 baru ngambil pengantar akuntansi 2 sekarang?! kamu kemana aja, kamu niat kuliah apa nggak?!, dalam hidup kita harus punya cita2, punya target, jangan malas2an, bla..bla...bla..." sang dosen terus bicara. teman saya yg sudah mulai kesal, langsung duduk tanpa minta persetujuan si dosen. saya jadi berpikir, kenapa ya orang paling senang ngeliat orang lain terlihat bodoh di muka umum. apalagi kalo orang itu menunjukkan muka memelas. wah, kayak berasa menang dalam perang antar negara deh. padahal, bukankah akan lebih indah kalo sang dosen menyuruh teman saya yg terlambat menemuinya diruangan setelah perkuliahan selesai untuk menanyakan alasan keterlambatannya mengambil mata kuliah tersebut. empat mata. tidak di depan umum seperti tadi. tapi, memang kabanyakan dari kita, termasuk saya sendiri, sering merasa lebih hebat, lebih bermartabat, lebih berbudaya, lebih sukses, lebih berkuasa, dan lebih2 yg lainnya dari orang lain. padahal tanpa orang lain, kita ga' bisa apa. tanpa teman saya yg terlambat tadi, si dosen tentu ga' bisa menunjukkan rasa 'lebih'nya. coba deh bayangin (jgn kelamaan) kalo sang dosen, kamu atau saya tinggal sendiri disuatu tempat yg tak berpenghuni??? bingungkan, ga' bisa ngapa2in.
nah kalo gitu, mari kita masukkan kedalam pikiran, lalu turunkan ke hati kita bahwa setiap makhluk di dunia ini; dosen, mahasiswa, kamu, saya, kecoak, rumput hingga bakteri sekalipun mempunyai peran yang sama penting dalam kehidupan ini!!

Rabu, 21 Februari 2007

kata adalah senjata

beberapa minggu terakhir ini banyak "fitnah" yang menderaku. aku di tuduh menilep uang listrik kontrakan lah, di anggap orang berbahaya oleh pimpinan fakultas lah. belum lagi orang yang aku cintai menuduhku "mengobral cinta" sama perempuan lain. semua itu cukup membuat urat nadi kepalaku membesar. tapi, masalah ini juga membuat aku sadar, bahwa memberikan penilaian terhadap suatu masalah sebelum memahami dan menelaah dengan pikiran jernih, hanya akan menghasilkan masalah2 baru. akhirnya aku memutuskan untuk lebih banyak introspeksi diri, menjaga kata2. seperti pepatah; kata adalah senjata. ya, senjata bermata dua.
kadang kita sering bicara terus-menerus seperti seorang orator, dan itu sering membuat kita lupa untuk "meramu" kata-kata yg akan kita berikan pada orang lain dalam 'laboratorium' otak kita. sehingga kata2 itu menjadi 'ramuan' yang tidak pas takarannya. dan tak jarang ramuan itu berubah jadi racun. yg membunuh orang lain dan pada situasi tertentu, membunuh diri kita sendiri. maka, mari kita jaga, kita ramu kata-kata kita dengan sebaik mungkin agar tidak menjadi senjata dan racun yg berbahaya buat kita dan orang lain. tapi tidak berarti kita menjadi seorang yg pendiam. walau diam itu emas, tapi bicara yang bermanfaat tetap lebih baik daripada diam!!!