Rabu, 21 Februari 2007

kata adalah senjata

beberapa minggu terakhir ini banyak "fitnah" yang menderaku. aku di tuduh menilep uang listrik kontrakan lah, di anggap orang berbahaya oleh pimpinan fakultas lah. belum lagi orang yang aku cintai menuduhku "mengobral cinta" sama perempuan lain. semua itu cukup membuat urat nadi kepalaku membesar. tapi, masalah ini juga membuat aku sadar, bahwa memberikan penilaian terhadap suatu masalah sebelum memahami dan menelaah dengan pikiran jernih, hanya akan menghasilkan masalah2 baru. akhirnya aku memutuskan untuk lebih banyak introspeksi diri, menjaga kata2. seperti pepatah; kata adalah senjata. ya, senjata bermata dua.
kadang kita sering bicara terus-menerus seperti seorang orator, dan itu sering membuat kita lupa untuk "meramu" kata-kata yg akan kita berikan pada orang lain dalam 'laboratorium' otak kita. sehingga kata2 itu menjadi 'ramuan' yang tidak pas takarannya. dan tak jarang ramuan itu berubah jadi racun. yg membunuh orang lain dan pada situasi tertentu, membunuh diri kita sendiri. maka, mari kita jaga, kita ramu kata-kata kita dengan sebaik mungkin agar tidak menjadi senjata dan racun yg berbahaya buat kita dan orang lain. tapi tidak berarti kita menjadi seorang yg pendiam. walau diam itu emas, tapi bicara yang bermanfaat tetap lebih baik daripada diam!!!

Tidak ada komentar: